Sunday, 28 Dec 2025

Bro Rivai Sambut Semangat Reindustrialisasi Kang Ilham

3 minutes reading
30 Nov 2024

Pada kesempatan silaturahmi dan diskusi dengan Wakil Ketua Umum PlI 2021-2024, Jumat (29/11), Laksda TNI Abdul Rivai Ras yang akrab disapa Bro Rivai menyambut hangat pemikiran Ilham Akbar Habibie tentang pentingnya mendorong kembali program yang disebutnya sebagai “reindustrialisasi”.

Pertemuan yang tergolong penting ini merupakan momentum untuk menyatukan kekuatan dan saling bertukar pandangan kedepan tentang Indonesia dan kepengurusan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Pertemuan dan silaturrahmi yang berlangsung di The Habibie & Ainun Library, JI. Patra Kuningan XIII Blok L15/7 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan menjadi kesempatan baik untuk mengkosolidasikan pemikiran, gagasan dan penyamaan persepsi untuk tata kelola organisasi yang efektif, serta dalam rangka menyongsong penyelenggaraan Kongres XXIII PII tahun 2024.

Menurut Bro Rivai, pertemuan seperti ini menjadi awal yang baik untuk mengembangkan soliditas, kebersamaan, koordinasi guna mencari solusi dalam meningkatkan kapasitas kepengurusan baru mendatang.

“Pertemuan ini tentunya sangat baik dan awal untuk membangun tradisi menyatukan semua kekuatan dalam mendorong PII sebagai entitas penggerak utama keberlanjutan dan dipercaya sebagai organisasi profesional yang berdampak bagi pembangunan nasional,” jelas Rivai yang juga sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Industri Strategis Pengurus Pusat PII.

Bro Rivai juga melihat bahwa konsep reindustrialisasi yang disampaikan oleh Kang Ilham Habibie dalam kesempatan pertemuan ini, dapat dijabarkan dan menjadi pedoman arah prioritas program kerja PII untuk menyiapkan insinyur profesional yang siap pakai.

Secara konsep reindustrialisasi adalah strategi untuk membangun kembali industri di berbagai wilayah Indonesia, dengan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau jadi di dalam negeri. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran dan menjadikan industri sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia.

“Saya mengapresiasi yang disampaikan Kang Ilham bahwa jangan sampai hari-hari kedepan justru terjadi de-industrialisasi. Pasalnya sangat rasional bahwa untuk menopang pertumbuhan ekonomi-pertumbuhan industri harus lebih tinggi, sehingga dipandang perlu kembali menggenjot reindustrialisasi.” Pintanya.

Seperti diketahui sektor industri berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Misalnya industri dapat mengatasi pengangguran dan menciptakan ekonomi yang berbasis agroindustri yang padat karya untuk memperkokoh ketahanan pangan.

Selain itu, idustrialisasi ini dapat membangkitkan pabrik-pabrik lokal dan industri strategis untuk memproduksi bahan bangunan, pakaian, sepatu, tas, mobil, sepeda motor, pupuk, obat-obatan, energi baru terbarukan, alat transportasi massal – publik, alat dan mesin pertanian, hingga peralatan pertahanan dan keamanan, ketimbang hanya berorientasi pada perdagangan fisik komiditi jangka pendek.

Oleh karenanya, kini perlu menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah dan semua pihak termasuk PII untuk mencermati pentingnya mengembalikan sektor industri dan terus mengembangkan hilirisasi industri sebagai pilar utama pembangunan yang notabene merupakan salah satu mesin terpenting perekonomian nasional.

Sangat disadari bahwa ketika industri mengalami perlambatan pertumbuhan pada akhirnya akan ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Adanya target Presiden Prabowo yang membidik pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka suka atau tidak suka ke depan reindustrialisasi maupun pengembangan industri pengolahan harus didorong lebih tinggi dalam mewujudkan mimpi dan impian kita menuju visi Indonesia Emas 2045.

1 Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ir R. Gatot Nursinggih Harjanto, MP, IPU 1 year ago

Reindustrialisasi bahan mentah menjadi barang baku dan barang jadi khusus agro industri yg padat karya menjadukan ketahanan pangan memerlukan hubungan hulu dan hilirisasi yg harmonis dengan adanya upaya pembentukan offtaker yg memberikan kepuasan pihak hulu mwupun hilir

Reply