Kepemimpinan transformatif dalam konteks Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bisa menjadi cara yang kuat untuk mendorong inovasi, memberdayakan anggotanya, serta meningkatkan standar profesionalisme dan etika di kalangan insinyur Indonesia.
Hal ini disampaikan Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Abdul Rivai Ras, MM, MS, M.Si, IPU, ASEAN Eng yang akrab disapa Bro Rivai disela-sela acara Pemaparan dan Sosialisasi Visi dan Misi Calon Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, di Graha Rekayasa Indonesia, Senin (18/11).
Menurut Bro Rivai yang masih menjabat sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Industri Strategis pada Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia Periode 2021-2024 ini, terdapat beberapa karakteristik kepemimpinan transformatif yang bisa diterapkan di PII:
- Visi Jangka Panjang yang Jelas: Pemimpin transformatif di PII harus memiliki visi yang kuat mengenai peran insinyur dalam memajukan infrastruktur, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Visi ini perlu dijabarkan secara jelas dan dibagikan kepada anggota untuk membangun rasa tujuan bersama.
- Memberdayakan dan Melibatkan Anggota: Pemimpin harus mampu menginspirasi dan mendorong partisipasi aktif anggotanya. Dengan melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan atau proyek-proyek besar, pemimpin bisa menciptakan rasa kepemilikan di antara anggota. Program mentorship atau pelatihan juga bisa menjadi cara untuk memberdayakan insinyur muda.
- Mendorong Inovasi dan Adaptasi Teknologi: Di era digital dan globalisasi, pemimpin transformatif di PII harus membuka ruang bagi inovasi. Misalnya, dengan memfasilitasi program pengembangan keterampilan terkait teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan, robotika, atau internet of things (IoT). Hal ini bisa membantu insinyur Indonesia bersaing secara global.
- Menguatkan Etika dan Profesionalisme: Pemimpin transformatif di PII juga harus menekankan pentingnya etika dalam profesi ini. Dengan mempromosikan nilai-nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas, PII bisa memainkan peran penting dalam meningkatkan standar etika insinyur di Indonesia.
- Komunikasi yang Terbuka dan Transparan: Pemimpin yang transformatif harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, yang memudahkan mereka menyampaikan perubahan dan kemajuan organisasi secara transparan kepada anggota. Hal ini bisa menciptakan kepercayaan serta mendorong anggota untuk aktif berkontribusi.
- Mengutamakan Pembangunan Berkelanjutan: Pemimpin di PII bisa fokus pada inisiatif yang mendukung pembangunan berkelanjutan, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan efisiensi sumber daya. Ini tidak hanya menambah relevansi PII dalam konteks nasional dan global, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial organisasi terhadap lingkungan.
Dengan pendekatan kepemimpinan transformatif ini, menurut Bro Rivai, PII dapat menjadi organisasi yang tidak hanya meningkatkan kompetensi anggotanya tetapi juga mendorong peran insinyur dalam pembangunan berkelanjutan dan memperkuat daya saing Indonesia di bidang teknologi dan infrastruktur.
Sangat bagus pola pikir transformatif membuat bangsa Indonesia maju bila konsisten dilakukan oleh semua profesi