Sebagai salah seorang yang turut dalam kepengurusan pusat PII, saya memandang bahwa Pengurus Pusat PII 2021-2024 telah melakukan langkah terobosan dalam menyelaraskan jumlah, kualitas dan keahlian insinyur Indonesia dengan proyeksi kebutuhan sumber insinyur sesuai rasio yang diharapkan.
Sebagai ilustrasi secara statistik jumlah insinyur kita mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan dengan periode lalu, dimana jumlah anggotanya mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dari sebelumnya yakni mencapai kurang lebih 87.000 orang.
Meskipun kenyataannya jumlah insinyur di Indonesia saat ini hanya berkisar 2.670 orang per satu juta penduduk yang notabene masih lebih rendah dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Korea Selatan, namun menurut saya terdapat lonjakan signifikan dalam pencapaian jumlah keanggotaan dalam sepanjang sejarah kepengurusan pusat PII.
Hal ini tidak terlepas dari efektifitas orkestrasi kepemimpinan Dr Ir Danis Hidayat Sumadilaga MSc yang dibantu oleh Sekjen PII Pusat Ir Bambang Guritno MSc MPA IPU APEC Eng. Tentunya tidak berlebihan patut kita apresiasi di tengah kesibukan Ketua Umum yang juga sebagai Ketua Satgas Pembangunan IKN, dimana nampak mesin organisasi PII dengan segala dinamikanya masih terus bergerak optimal.
Dalam kacamata subjektif ada yang menilai masih belum mencapai harapan, tentu kita harus realistis dan sadar bahwa hal ini tidak dapat dicapai secara instan. Cibiran dan diskusi kecil bahwa terasa ada saja yang belum puas dengan kinerja organisasi, saya melihat hal itu sebagai bentuk idealisme dan kecintaannya terhadap dinamika organisasi PII.
Dalam catatan, saya pelayanan anggota secara administrasi relatif berjalan baik khususnya dalam mendorong pengembangan kompetensi dan profesionalisme sumber daya insinyur Indonesia.
Demikian halnya dalam pelaksanaan event besar mulai dari Kongres Luar Biasa, Rapimnas PII, hingga menjadi tuan rumah CAFEO (Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization) 2023 di Bali tergolong sukses. Kegiatan yang terhitung menonjol selama dalam kepengurusan event CAFEO telah menjadi ajang tukar pikiran yang sangat menarik bagi para insinyur kawasan.
Selain itu, pengurus pusat juga telah berupaya meningkatkan kemampuan para insinyur dalam negeri yang terus mendorong peningkatan insinyur Indonesia yang terdaftar di AER (ASEAN Engineer Register).
Seperti diketahui, AER adalah sertifikat registrasi para insinyur profesional yang dikeluarkan oleh AFEO (The ASEAN Federation of Engineering Organizations). Sertifkasi ini dilakukan untuk memberikan standarisasi dasar profesi insinyur dalam menghadapi persaingan di dunia internasional.
Karena itu, pentingnya peran insinyur profesional adalah keniscayaan sehingga harus ditingkatkan secara berlanjut siapapun nakhoda barunya di kemudian hari.
“Dalam membangun negara ini perlu keberlanjutan dan terus kita berupaya tingkatkan indeks human capital khususnya bagi tenaga keinsinyuran, mengingat insinyur merupakan sosok yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur, industri penghasil produk, hingga dalam menciptakan alat transportasi yang kini menjadi kebutuhan bagi program pemerintahan Prabowo Subianto” ungkap Brorivai.